Analisis
Produktivitas proses
Analisis proses
memperlakukan aktivitas sebagai input dan mengevaluasi produktivitas aktivitas
dengan mengaitkan aktivitas dengan output yang dihasilkan dari proses tersebut.
Pengukuran produktivitas parsial dihitung untuk setiap aktivitas yang termasuk
dalam proses tersebut. Pengukuran parsial ini digunakan untuk analisis profil
dan keterkaitan laba. Kelebihan pendekatan ini adalah memungkinkan aktivitas
menambah nilai dan tidak menambah nilai diperhitungkan secara bersamaan. Mempertahankan
atau meningkatkan output proses sambil mengurangi dan menghapus aktivitas tidak
menambah nilai harus ditunjukkan sebagai peningkatan produktivitas (jumlah
output yang sama atau lebih besar dengan input yang lebih sedikit merupakan
peningkatan efisiensi produktivitas).
Keterbatasan dan peringatan
terhadap pengukuran produktivitas. Karena output
aktivitas merupakan input, pengurangan aktivitas yang tidak menambah nilai
seharusnya ditunjukkan sebagai perbaikan produktivitas proses. Mengapa ?
pengurangan aktivitas-aktivitas tidak menambah nilai berarti mencari cara untuk
memproduksi output proses yang sama atau lebih tinggi dengan lebih sedikit
output aktivitas aktivitas tidak menambah nilai, dan karenanya, rasio output/input
akan menunjukkan kenaikan. Tujuannya adalah memproduksi output proses tanpa
satupun aktivitas yang tidak menambah nilai. Pengurangan dan penghapusan
aktivitas tidak menambah nilai berarti memperbaiki efisiensi proses teknis.
Jadi, penting untuk mengidentifikasi semua input-input aktivitas tidak menambah
nilai untuk suatu proses. Ini berarti bahwa kita harus berhati-hati dalam
mengidentifikasi dan mendefinisikan aktivitas-aktivitas yang digunakan oleh
proses yang dievaluasi.
Kualitas dan produktivitas. Peningkatan kualitas dapat memperbaiki produktivitas dan sebaliknya.
Misalnya, perihal pengerjaan kembali, sebuah aktivitas kegagalan internal. Jika
pengerjaan kembali dikurangi dengan memproduksi unit cacat yang lebih sedikit,
maka lebih sedikit tenaga kerja dan bahan baku yang digunakan untuk memproduksi
output yang sama. Pengurangan jumlah unit cacat meningkatkan kualitas;
pengurangan jumlah input yang digunakan meningkatkan produktivitas.
Karena kebanyakan perbaikan kualitas mengurangi jumlah sumber daya yang
digunakan untuk memproduksi dan menjual output organisasi, kebanyakan perbaikan
kualitas akan meningkatkan produktivitas. Jadi, pada umumnya, perbaikan
kualitas akan direfleksikan dalam pengukuran produktivitas. Namun demikian,
terdapat cara lain untuk memperbaiki produktivitas selain melalui perbaikan
kualitas. Sebuah perusahaan dapat memproduksi barang dengan sedikit atau nihil
cacat tapi tetap memiliki proses yang
tidak efisien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar