April 10, 2012

Manajemen Persediaan



Di dalam dunia yang penuh dengan kepastian – suatu dunia dimana permintaan akan suatu produk atau bahan baku diketahui dengan pasti untuk jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun) – dua biaya pokok terkait dengan persediaan. Jika persediaannya merupakan bahan baku atau barang-barang yang dibeli dari sumber luar, maka biaya yang terkait dengan persediaan diketahui sebagai biaya pemesanan (ordering costs) dan biaya penyimpanan (carrying costs). Jika bahan baku dan barang-barang diproduksi dari dalam perusahaan sendiri, maka biaya-biaya disebut sebagai biaya perencanaan (persediaan) (setup costs) dan biaya penyimpanan (carrying costs).
Biaya pemesanan merupakan biaya-biaya penempatan dan penerimaan pesanan.
biaya perencanaan (persediaan) (setup costs) merupakan biaya-biaya untuk menyiapkan peralatan dan fasilitas sehingga mereka dapat digunakan untuk memproduksi komponen atau produk tertentu.
Biaya penyimpanan (carrying costs) merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menyimpan persediaan. Termasuk di dalamnya adalah asuransi pajak persediaan, keusangan, dan biaya kesempatan dari dana-dana yang tersimpan dalam persediaan, biaya-biaya penanganan persediaan, dan biaya gudang.

Alasan-alasan Tradisional untuk menyimpan persediaan
Tindakan memaksimalkan keuntungan mensyaratkan bahwa biaya-biaya yang terkait dengan persediaan diminimalkan. Namun demikian, meminimalkan biaya penyimpanan berarti menimbulkan kegiatan pemesanan atau produksi jumlah yang kecil , sementara meminimalkan biaya pemesanan akan menimbulkan pesanan dalam jumlah besar dan tidak teratur. Oleh karena itu, meminimalkan biaya penyimpanan akan menimbulkan persediaan dalam jumllah yang kecil atau tidak ada sama sekali dan meminimalkan biaya pemesanan atau perencanaan persediaan akan menimbulkan persediaan dalam jumlah yang besar. Alasan-alasan tradisional untuk menyimpan persediaan :
1.       Untuk menyeimbangkan biaya pemesanan atau perencanaan dan biaya penyimpanan (carrying cost).
2.       Untuk memuaskan permintaan pelanggan (misalnya, untuk memenuhi jatuh tempo pengiriman).
3.       Untuk menghindari fasilitas manufaktur yang tidak bisa bekerja lagi karena adanya :
a.       Kegagalan mesin;
b.      Suku cadang yang rusak;
c.       Suku cadang yang tidak tersedia;
d.      Pengiriman suku cadang yang terlambat.
4.       Proses produksi yang tidak dapat diandalkan.
5.       Untuk mengambil keuntungan dari diskon-diskon.
6.       Untuk berjaga-jaga jika tidak terjadi kenaikan harga di masa datang


Kuantitas pesanan ekonomis (EOQ): Model persediaan tradisional
Dalam mengembangkan kebijakan persediaan, terdapat dua pertanyaan pokok yang harus diperhatikan :
1.       Berapa banyak yang harus dipesan (atau diproduksi) ?
2.       Kapan seharusnya pemesanan dilakukan (atau kapan perencanaan persediaan dilakukan) ?

Kuantitas pesanan dan total pemesanan dan biaya-biaya penyimpan.
Misalkan permintaan diketahui. Dalam memilih jumlah pesanan atau jumlah produksi, para manajer harus memfokuskan dirinya hanya pada biaya pemesanan (perencanaan persediaan) dan biaya penyimpanan. Total biaya pemesanan (perencanaan persediaan) dan biaya penyimpanan dapat dijelaskan dengan persamaan sebagai berikut :

TC = (PD : Q) + CQ : 2
Dimana,   TC       = total biaya pemesanan dan penyimpanan
                   P          = biaya penempatan dan penerimaan pesanan
                   Q         = jumlah unit yang dipesan setiap kali dilakukan pemesanan
                   D          = permintaan tahunan yang diketahui
                   C          = biaya penyimpanan per unit bahan baku untuk satu tahun
Biaya penyimpanan persediaan dapat dihitung oleh setiap perusahaan yang menyimpan persediaan, termasuk diantaranya usaha retail, usaha jasa, dan perusahaan manufaktur.

Menghitung EOQ
Karena EOQ merupakan kuantitas yang akan meminimalkan alasan-alasan tradisional untuk menyimpan persediaan, sebuah rumusan untuk menghitung kuantitas ini mudah didapat.

Q = EOQ =

Titik pemesanan ulang
Titik pemesanan ulang merupakan titik waktu di mana pesanan baru dilakukan. Titik waktu ini merupakan fungsi dari EOQ, waktu tunggu, dan tingkat di mana persediaan sudah habis. Waktu tunggu merupakan waktu yang diperlukan untuk menerima kuantitas pesanan ekonomis ketika suatu pesanan dilakukan atau ketika produksi dimulai. Untuk menghindari biaya kekurangan persediaan dan untuk meminimalkan biaya penyimpanan, suatu pesanan harus dilakukan sehingga pesanan itu tiba ketika unit terakhir dari persediaan digunakan. Mengetahui tingkat pemakaian dan waktu tunggu membuat kita dapat menghitung titik pemesananulang yang memenuhi tujuan-tujuan berikut :
Titik pemesanan ulang = tingkat pemakaian x waktu tunggu

Ketidakpastian permintaan dan titik pemesanan ulang
Persediaan pengaman; Persediaan pengaman (safety stock) merupakan persediaan ekstra yang disimpan sebagai jaminan dalam menghadapi permintaan yang berfluktuasi. Persediaan pengaman dihitung dengan mengalikan waktu tunggu dengan selisih antaran tingkat maksimum pemakaian (maximum rate of usage) dan tingkat rata-rata penggunaan (average rate of usage). Misalkan, jika pemakaian maksimum suku cadang VCR adalah 120 unit per hari, pemakaian rata-rata adalah 100 unit per hari, dan waktu tunggunya adalah empat hari, persediaan pengaman dihitung sebagai berikut :

                         Pemakaian maksimum                                              120
                         Pemakaian rata-rata                                                  (100)
                         Selisih                                                                               20
                         Waktu tunggu                                                               x 4
                         Persediaan pengaman                                              80
Dengan adanya persediaan pengaman, titik pemesanan ulang dapat dihitung sebagai berikut :
Titik pemesanan ulang = (tingkat pemakaian rata-rata x waktu tunggu) + persediaan pengaman

TEORI KENDALA

Konsep-konsep dasar
Teori kendala memfokuskan diri pada tigaukuran kinerja perusahaan : lintas cepat, persediaan, dan biaya-biaya operasional. Lintas cepat adalah suatu ukuran di mana suatu perusahaan menghasilkan uang melalui penjualan. Dalam peristilahan operasional, lintas cepat adalah perbedaan antara pendapatan penjualan dan biaya variabel di tingkat unit, seperti bahan baku dan tenaga kerja. Persediaan adalah semua dana yang dikeluarkan perusahaan untuk mengubah bahan baku mentah melalui lintas cepat. Biaya-biaya operasional didefinisikan sebagai semua uang yang dikeluarkan perusahaan untuk mengubah persediaan menjadi lintas cepat.

1.       Produk –produk yang lebih baik. Produk-produk yang lebih baik berarti kualitas yang lebih tinggi. Ini juga berarti bahwa perusahaan mampu meningkatkan produk dan secara cepat pula dapat melempar produk-produk yang lebih baik ini ke pasaran. Meningkatkan produk menjadi lebih baik juga merupakan suatu elemen kunci dalam persaingan. Produk yang baru atau yang ditingkatkan kualitasnya harus mencapai pasaran secara cepat sebelum para pesaing menyediakan produk yang serupa.
2.       Harga lebih rendah. Tingkat persediaan yang rendah akan mengurangi biaya penyimpanan, biaya investasi per unit, dan biaya-biaya operasional lainnya seperti jam kerja lembur dan biaya-biaya untuk pengiriman khusus. Dengan merendahkan tingkat persediaan dan biaya-biaya operasional, margin tiap unit setiap produk akan meningkat, dan memberikan fleksibilitas yang lebih dalam menentukan harga.
3.       Daya tanggap. Mengirimkan barang-barang tepat waktu dan memproduksi produk-produk dengan waktu tunggu yang lebih singkat daripada yang ditentukan pasar merupakan alat persaingan yang penting. Mengirimkan barang barang tepat waktu berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk memperkirakan lamanya waktu yang diperlukan memproduksi dan mengirimkan barang-barang. Tingkat persediaan yang tinggi akan mengaburkan waktu aktual yang diperlukan untuk memproduksi dan memenuhi suatu pesanan. Tingkat persediaan yang rendah memungkinkan waktu tunggu diamati secara lebih cermat dan waktu pengiriman yang lebih akurat dapat diberikan.




Pendekatan lima langkah
Teori kendala memiliki lima langkah untuk mencapai tujuannya untuk meningkatkan kinerja perusahaan :
1.       Mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi perusahaan.
2.       Mendayagunakan kendala-kendala yang mengikat.
3.       Menomorduakan segala sesuatu dihadapan keputusan yang diambil dalam langkah 2
4.       Meningkatkan kendala-kendala yang mengikat perusahaan.
5.       Mengulangi proses

Langkah 1: mengidentifikasi kendala-kendala perusahaan. Langkah pertama identik dengan proses yang dijelaskan dalam program linier. Kendala internal dan eksternal ditentukan. Campuran produk yang optimal adalah campuran yang memaksimalkan throughput subject terhadap semua kendala perusahaan.
Langkah 2 : mendayagunakan kendala-kendala yang mengikat. Salah satu cara untuk memaksimalkan setiap kendala yang mengikat adalah dengan memastikan campuran produk optimal yang dihasilkan. Langkah ini merupakan inti dari filosofi teori kendala dalam manajemen kendala jangka pendek dan secara langsung terkait dengan tujuan teori kendala untuk mengurangi persediaan dan meningkatkan kinerja. Dalam kebanyakan organisasi, hanya sedikit yang memiliki kendala-kendala sumber daya yang mengikat. Kendala mengikat yang utama disebut drummer. Asumsikan, misalnya hanya terdapat satu kendala mengikat internal. Jika diabaikan, kendala ini dapat menjadi drummer. Kendala drummer untuk tingkat produksi akan menentukan tingkat produksi untuk seluruh pabrik. Ketika suatu bagian diselesaikan dengan proses drummer, saat proses selanjutnya akan dimulai. Dengan cara yang sama, setiap proses operasi yang berikutnya dimulai ketika operasi selanjutnya selesai. Proses ke hulu yang mendukung kendala drummer direncanakan untuk memproduksi dengan tingkat yang sama dengan tingkat kendala drummer. Untuk perencanaan produksi hulu, terdapat dua bentuk manajemen yang digunakan oleh teori kendala dalam mengatur kendala-kendala untuk tingkat persediaan yang rendah, dan meningkatkan kinerja perusahaan : penahan (buffers) dan pengikat (ropes). Pertama, sebuah penahan persediaan dibentuk berhadapan dengan kendala mengikat utama. Penahan persediaan ini disebut juga Penahan waktu. Sebuah penahan waktu adalah waktu yang diperlukan persediaan untuk menjaga sumber daya kendala tetap sibuk untuk jangka waktu tertentu. Tujuan dari penahan waktu ini adalah untuk melindungi seluruh organisasi dari kekacauan yang dapat diatasi dalam jangka waktu tertentu. Pengikat adalah tindakan yang diperlukan untuk mengikat tingkat di mana bahan baku mentah dilepaskan ke dalam pabrik (untuk proses pertama produksi). Tujuan dari pengikat (ropes) ini adalah untuk memastikan bahwa persediaan dalam proses tidak akan melebihi tingkat produksi yang diperlukan untuk penahan waktu.
Langkah 3:menomorduakan segala sesuatu di hadapan keputusan yang diambil dalam langkah 2. Pada dasarnya, kendala drummer mengatur kapasitas seluruh pabrik. Semua departemen yang ada harus tunduk pada kebutuhan kendala drummer. Prinsip ini membuat banyak perusahan harus mengubah cara pandang mereka.
Langkah 4: memperbaiki kendala-kendala yang mengikat. Salah satu tindakan yang dapat diambil untuk memaksimalkan penggunaan kendala yang ada adalah dengan melakukan suatu program perbaikan yang berkelanjutan dengan cara mengurangi batasan-batasan yang dimiliki kendala mengikat terhadap kinerja perusahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar